Senin 25 Apr 2016 07:22 WIB

Produk Gaya Hidup RI Laris Diborong Buyers Internasional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Mutiara Lombok
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Mutiara Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Produk gaya hidup Indonesia seperti tas kulit, dompet, dan mutiara diborong oleh para buyers atau pembeli internasional asal Jepang, Doha, Singapura, Thailand, India, dan Cina. Indonesia berhasil mencatatkan nilai transaksi mencapai 675 ribu dolar AS dalam pameran Bangkok International Gift Fair+Bangkok International Houseware Fair (BIG+BIH) 2016 yang digelar di Bangkok International Trade and Exhibition Center  (BITEC), Bang Na, Thailand.

"Transaksi potensial diperkirakan akan terjadi ke depannya, dan delapan perusahaan asal Indonesia patut berbangga karena produk-produknya punya daya saing tinggi di kancah global," ujar Atase Perdagangan Thailand Rita Tri Mutiawati dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4).

Rita mengatakan, pameran ini memberikan peluang bagi perekonomian Indonesia, terutama melalui penguatan UKM. Menurutnya, produk-produk UKM Indonesia harus siap menjadi primadona di negara-negara ASEAN dan dunia.

Delapan UKM asal Indonesia yang ikut serta dalam pameran ini antara lain To~Ko Concept Store asal Bali, Indorisakti asal Yogyakarta, Interlink Stone asal Malang, Ketut Putra Golf & Silver Smith asal Gianyar, Naputo Bali asal Sukowati, Lolitattoo asal Jakarta, Spectacular Indonesia asal Surabaya, dan Batik Kemayu asal Yogyakarta. Produk yang dipamerkan cukup beragam, diantaranya produk home decor, jam, tempat tisu, pajangan modern dari kayu dan bambu, perhiasan, dan batik.

"Stan Indonesia ramai dipadati pengunjung yang sangat meminati produk dari batu dan tas kulit, karena kualitas produk kita memenuhi standar internasional," kata Rita.

Penyelenggaraan pameran BIG+BIH 2016 merupakan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan Thailand dengan  Department of International Trade promotion  (DITP), Thai Lifestyle Product Federation (TLPF), dan Design & Object Association Thailand. Para peserta pameran terdiri dari 600 perusahaan lokal Thailand dan dunia, seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Ghana, Cina, dan negara-negara Eropa. Adapun negara ASEAN juga turut tampil seperti Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement