REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jawa Tengah Ahmad Kemal Firdaus meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk langsung turun tangan menyelesaikan masalah pendirian pabrik semen di Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Seperti diketahui warga Gunung Kendeng menolak pendirian pabrik tersebut dengan melakukan aksi menyemen kaki di depan Istana Negara yang dilakukan oleh sembilan wanita yang berasal dari Kendeng yang menamai diri mereka “Kartini Kendeng”.
“Gubernur sudah berjanji untuk memediasi pendirian pabrik semen di Kendeng, maka beliau harus segera menuntaskan kasus ini, sehingga tidak ada lagi warga yang menyakiti diri mereka seperti yang dilakukan ‘Kartini Kendeng’ agar suara mereka didengarkan,” kata Kemal, Senin (25/4).
Menurutnya, Pemprov Jawa Tengah juga harus duduk bareng dengan aktivis lingkungan dan warga Kendeng untuk membahas masalah ijin amdal yang diduga akan merusak lingkungan dan ekosistem sekitar Gunung Kendeng.
“Izin Amdal ini harus fair, harus melalui kajian tertentu dan tidak bisa sembarangan karena ini menyangkut soal ekosistem dan lingkungan, terutama lahan pertanian. Oleh karena itu lebih baik izin Amdal ini harus ditinjau ulang dengan melibatkan aktivis lingkungan dan warga,” ujarnya.