REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding adanya pihak yang memanfaatkan isu larangan sepeda motor melewati sejumlah jalan protokol di Ibu Kota yang dikabarkan berlaku pada 1 Mei nanti.
Pria yang biasa disapa Ahok itu mengatakan telah menerima sebaran informasi yang menyebutkan larangan tersebut. Namun baginya, isu itu bisa saja dimanfaatkan oleh pihak tertentu. Terlebih, dalam waktu dekat ini akan dirayakan hari buruh se-dunia.
"Saya jadi suudzon nih, jangan-jangan pengen para pemotor mau ikutan demo Hari Buruh 1 Mei. Kan marah kan orang kan? Jakarta dibatasi. Saya lihat rute jalannya. Jangan-jangan 1 Mei buat nambah orang buat demo ini? Wah itu kalau suudzon saya bener, keterlaluan banget. Kalau enggak bisa ngumpulin orang demo, hari libur," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (25/4).
Lebih lanjut, ia enggan menyebutkan oknum mana yang berpeluang memanfaatkan isu tersebut. Tetapi menurutnya sudah pasti para pengguna motor akan berang usai menerima informasi liar itu. "Saya enggak tahu. Tapi kalau kamu naik motor marah dong? Ikutan demo sekalian tanggal 1, kita demo, rame kan. Mungkin kayak gitu," ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar liar di media sosial terkait pelarangan sepeda motor di Jalan Jenderal Sudirman per 1 Mei 2016 dengan isinya berikut ini.
"Diberitahukan kepada seluruh warga yang memiliki sepeda motor dan sering melintas melewati jalan di daerah Sudirman dan Senayan di Jakarta, mulai tanggal 1 Mei 2016 akan diberlakukan larangan bagi sepeda motor yang akan melintasi daerah Sudirman dan Senayan. Larangan tersebut berlaku dari jam 05:00 WIB sampai dengan jam 23.00 WIB."
Baca juga, Survei KedaiKopi: Usai Dipanggil KPK, Elektabilitas Ahok Surut.