REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Senin (25/4) pagi. Kedatangan Luhut untuk membahas masalah HAM dan peristiwa 1965.
"Presiden tadi memberitahu bahwa memang disuruh cari saja kalau ada kuburan massalnya itu," kata Luhut ditemui di area Istana Negara Jakarta.
Menurut Menko Polhukam, banyak isu yang mengabarkan total korban akibat peristiwa pada 1965 mencapai ratusan ribu jiwa. Tetapi, Luhut mengatakan belum ada pihak yang melaporkan adanya kuburan korban pemberantasan Gerakan 30 September/PKI.
"Padahal sampai hari ini belum pernah kita menemukan satu kuburan massal," jelas dia.
Menko Polhukam meminta jika ada LSM yang memiliki data mengenai kuburan massal atau korban dapat berkoordinasi dengan kementerian. "Ya sudah silakan kapan dia tunjukin. Kamu sampaikan dari Menko Polhukam, kapan saya pergi dengan dia," tegas Luhut terkait LSM yang memiliki data dugaan pelanggaran HAM 1965.
Sebelumnya pada Senin (18/4) Luhut mengatakan pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan kasus HAM berat, antara lain tragedi 1965. "Ada keinginan pemerintah menyelesaikan masalah HAM harus dituntaskan. Kami melihat penyelesaian Tragedi 65 ini menjadi pintu masuk menyelesaikan kasus yang lain," kata Luhut pada pembukaan Simposium Nasional Tragedi 1965 di Jakarta.