Senin 25 Apr 2016 13:07 WIB

Luhut Lapor Jokowi Soal Keterlibatannya dalam Panama Papers

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Dokumen Panama Papers.
Foto: confidencial
Dokumen Panama Papers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (25/4) pagi. 

Luhut mengaku, salah satu hal yang dilaporkan pada Presiden adalah mengenai dugaan keterlibatannya dalam Panama Papers. "Iya (saya) lapor. Tidak ada masalah," ucap dia.

Menurutnya, Presiden juga tidak memberikan komentar apapun terkait Panama Papers.

Luhut sendiri enggan memberikan penjelasan lebih detail mengenai klarifikasi yang dia sampaikan ke Presiden. Mantan kepala staf presiden tersebut langsung buru-buru meninggalkan Istana karena akan segera terbang ke Cina. 

"Sudah ya, aku ditunggu pesawat," katanya. 

Nama Luhut diketahui tercantum dalam Panama Papers, sebuah dokumen yang memuat skandal keuangan para pengusaha dunia. Namun, Luhut membantah hal tersebut. Dia menegaskan tak pernah lari dari kewajibannya membayar pajak dan telah melaporkan semua harta kekayaannya melalui LHKPN yang ia serahkan ke PPATK.

Luhut juga membantah memiliki saham di Mayfair Internasional. ​"Bisa saja perusahaan itu dibuat tanpa sepengetahuan saya. Karena untuk membuat perusahaan cangkang seperti itu tidak diperlukan tanda tangan saya," ujar Luhut​.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement