REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, meragukan data yang menyebut bahwa ratusan ribu orang menjadi korban dalam pemberantasan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut dia, selama ini rakyat dipaksa percaya pada data yang tidak pernah terbukti kebenarannya. "Selama ini berpuluh-puluh tahun kita selalu dicekoki sekian ratus ribu yang mati. Padahal, sampai hari ini belum pernah kita temukan satu kuburan massal," ujarnya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/4).
Oleh karena itu, menurut Luhut, Presiden Jokowi memintanya untuk mencari kebenaran cerita korban pemberantasan PKI. Dia juga mempersilakan jika ada LSM atau masyarakat yang bisa menunjukkan kepada pemerintah letak kuburan massal para korban pemberantasan PKI.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Polhukam menyelenggarakan simposium nasional untuk membedah Tragedi 1965. Namun, Luhut membantah simposium tersebut memiliki agenda tersembunyi untuk menghidupkan kembali paham PKI.