REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang remaja pria berusia 16 tahun dituduh merencanakan aksi terorisme dan diduga mencoba mendapatkan senjata untuk digunakan dalam serangan yang akan dilakukan di Hari Anzac di Sydney. Demikian terungkap dalam dokumen pengadilan.
Kepolisian New South Wales meningkatkan level pengamanan di wilayahnya para peringatan Hari Anzac hari ini setelah melakukan penangkapan pada seorang remaja. Remaja pria itu ditangkap kemarin di rumahnya di dekat Auburn, Sydney Barat setelah penyelidikan yang dilakukan oleh petugas kepolisian terkait dengan Operasi Vianden.
Remaja pria itu dibawa ke kantor polisi di Auburn, dan kemudian didakwa dengan salah satu pasal mempersiapkan atau merencanakan tindakan terorisme. Dakwaan tersebut terungkap di Pengadilan Anak, Senin pagi (25/4) dan remaja pria tersebut tidak mengajukan jaminan.
Berbicara di luar gedung pengadilan hari ini, kuasa hukum dari remaja tersebut, Zemarai Khatiz, mengatakan kliennya akan melakukan pembelaan atas dakwaan ini dan juga akan mengajukan permohonan jaminan pada Kamis mendatang.
Dokumen yang dipersiapkan untuk pengadilan menunjukan remaja tersebut dituduh berusaha mendapatkan senjata untuk melakukan serangan teror pada peringatan Hari Anzac - pelanggaran yang memiliki ancaman sanksi hukum maksimum penjara seumur hidup.
Komisaris Polisi NSW Andrew Scipione mengatakan personil polisi antiteroris dipaksa mengamankan pelaku kemarin sore sebagai upaya memastikan keselamatan publik. "Jelas kami telah mengambil tindakan cepat untuk memastikan keselamatan masyarakat pada malam hari yang suci dalam kalender Australia," kata Komisaris Scipione.