REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Papua Barat Irjen Paulus Waterpau menjamin keamanan di Tolikara dan seluruh daerah di Papua Barat menjelang bulan Ramadhan. Pendekatan untuk membuat perdamaian di Tolikara terus dilakukan.
Paulus mengatakan, hingga saat ini kondisi di Tolikara maupun Papua Barat masih dalam keadaan aman. Meski begitu, ancaman dan gejolak masih perlu diantisipasi.
Paulus mengatakan, semalam ia sudah mencoba memetakan dan menanyakan kondisi potensi konflik di seluruh wilayah Papua Barat. Paulus mengatakan, hingga saat ini masih relatif normal.
"Ya, sampai sekarang mudah-mudahan kita jamin ada keamanan yang baik," ujar Paulus saat ditemui Republika.co.id, di kantor Menko Polhukam, Senin (25/4).
Paulus mengatakan, pendekatan dan cipta kondisi serta pembinaan kepada masyarakat dan seluruh pemuda terus dilakukan. Ia mengatakan, ada sinergi positif di kalangan masyarakat muda untuk berkomitmen menjaga perdamaian di Papua.
Namun, Paulus tak menampik, konflik bisa saja terjadi menyusul adanya beberapa isu yang membuat ketegangan muncul. "Kalau ketegangan, ya, biasalah. Tapi, yang terjadi, saya katakan kepada saudara kami bahwa memang kenapa dia menggaungkan sedemikian dahsyatnya karena momentum kejadian itu sangat melukai hati umat Muslim," kata Paulus saat mengenang kasus kerusuhan Tolikara pada 17 Juli 2015 silam.
Ia pun berharap tak ada lagi kasus kerusuhan seperti Ramadhan tahun lalu di Papua. Ia merasa hal tersebut tak perlu terjadi lagi.
Ia berusaha melakukan pendekatan ke seluruh pihak. Pendekatan hukum juga tetap akan dilakukan jika memang konflik telah terjadi. Paulus mengatakan, pihaknya akan tetap memproses jika memang ada oknum-oknum yang menyulut konflik.
"Seperti kasus kemarin, kemarin sudah diputus. Hukum juga pengadilan memutuskan dua bulan lebih sedikit sesuai masa tahanan," jelas Paulus terkait dua orang tahanan soal Tolikara.