REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar mengklaim kuburan massal korban pemberantasan G30S/PKI banyak. Wilayah yang diketahuinya, antara lain, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
"Kalau titik kuburannya bisa sampai ratusan," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (25/4).
Untuk korban pembantaian saat itu, Haris menuturkan tidak mengetahuinya secara jelas. Namun untuk titik kuburan massal memang sampai ratusan.
Terkait pernyataan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan LSM yang memiliki data dipersilakan untuk menunjukannya. Kata Haris dirinya siap, seperti bukti dari organisasi korban, organisasi HAM, organisasi hukum, menurutnya sudah memiliki data-data tersebut.
"Kita bisa menunjukkan. Namun negara harus menindaklanjuti, tidak hanya sekadar data LSM, data korban ditunjukkan," kata dia.
Namun menurutnya jika sudah terbukti adanya kuburan massal, tidak hanya cukup permintaan maaf. Namun misalkan sudah ditunjukkan harus diverifikasi kuburannya, dicari keluarga korbannya jika hidup atau mati harus direhabilitasi, dan dicari pelakunya misalkan masih hidup.