Selasa 26 Apr 2016 01:47 WIB

Sagu sebagai Alternatif Pemenuhan Karbohidrat

Red: Yudha Manggala P Putra
Sagu
Sagu

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau mengatakan sagu sebagai alternatif pemenuhan karbohidrat selain beras untuk mengantisipasi kekurangan ketersediaan bahan pokok beras di daerah setempat.

"Kebutuhan beras kita kurang sedangkan pertumbuhan penduduk di Riau semakin meningkat, kita perlu alternatif pemenuhan karbohidrat lain yaitu sagu," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah di Pekanbaru, Senin (25/4).

Dikatakannya bahwa produksi beras di Riau hanya 242.000 ton pertahunnya dan sekitar 376.000 ton di suplai dari provinsi tetangga. Sedangkan produksi sagu di daerah setempat mencapai 226.000 ton pertahunnya dengan tingkat konsumsi masyarakat setempat hanya delapan persen.

Menurutnya persoalan tersebut terjadi ketika tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan kebutuhan beras terus meningkat, sedangkan permasalahan lainnya alih fungsi lahan yang mencapai 6000 hektar pertahunnya namun daerah setempat hanya mampu mencetak 2000 sawah.

"Jadi kita perlu mengantisipasi akan kekurangan stok beras dan juga Gubernur sudah bilang tidak mungkin kita terlalu lama mengantung nasib pangan ke provinsi tetangga," katanya pula.

Dia mengatakan setiap tahunnya provinsi tetangga mensuplai kekurangan beras daerah setempat dan jika di wiliyah tersebut mengalami hambatan dalam pengiriman tentu akan mempengaruhi ketersedian beras nantinya.

Ia menjelaskan Provinsi tersebut diantaranya Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

Darmansyah menghawatirkan ketergantungan bantuan beras dari Provinsi tetangga membuat harga beras akan berfluktuasi tinggi dalam keadaan yang tidak diinginkan.

"Itu bisa saja disebabkan jika daerah produsen ada alih fungsi seperti akibat cuaca, musibah, jalan longsor, jembatan putus, walaupun tidak diinginkan nantinya pangan kita akan terancam," tegasnya.

Ia mengharapkan kondisi ketahanan pangan Provinsi Riau kedepannya membaik dan dapat mandiri dalam memproduksi kebutuhan pangan.

"Kita harapkan ketahanan kita membaik karena karbohidrat bukan berarti hanya bersumber dari beras, bisa sagu dan umbi-umbian," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement