REPUBLIKA.CO.ID, "Pasti kami akan menguji kalian dengan sesuatu ketakutan dan kelaparan serta kekurangan harta, jiwa dan buah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. "(QS Al Baqarah [2]: 155) Dalam kehidupan ini seseorang tidak akan terlepas dari keadaan senang dan sedih. Senang bila mendapatkan karunia nikmat dan susah bila tertimpa musibah. Permasalahannya, bagaimana kita dapat menguasai diri pada saat kita dihadapkan suatu musibah.
Datangnya musibah itu suatu keniscayaan tidak bisa dihindari. Seperti dalam ayat diatas, ada macam-macam musibah. Mulai rasa takut karena ancaman pihak lain atau karena kelaparan karena susahnya memperoleh bahan pokok makanan, sampai kepada kehilangan harta, jiwa dan berbagai kepentingan duniawi.
Allah SWT mengajarkan kepada kaum beriman apabila terkena musibah agar memperbanyak kesabaran dan shalat (QS Al Baqarah [2]:153) yaitu tetap sabar menjalankan perintah Allah SWT, sabar dalam meninggalkan larangan Allah SWT, dan sabar dalam menerima takdir dan ketentuan Allah SWT. Nabi SAW mencontohkan kepada kita bila ada kesulitan atau musibah hendaknya kita sabar dan shalat. Rasulullah SAW apabila ada kesulitan beliau shalat (HR Abu Dawud).
Beliau pun mengajarkan umat Islam jika terkena musibah agar berdoa kepada Allah SWT seraya berkata, " Ya Allah SWT, berilah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya", dengan begitu, "niscaya Allah SWT akan menggantikannya yang lebih baik". (HR Ahmad ).
Suatu kali Ummu Salamah tertimpa musibah dengan kematian suaminya tercinta Abu Salamah. Saat itu Ummu Salamah teringat pesan Nabi SAW agar berdoa` bila tertimpa musibah. Dia mengucapkan doa` itu:" Ya Allah SWT, berilah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya". Di samping itu Ummu Salamah percaya bahwa sebagaimana Rasulullah SAW berkata akan diganti dengan yang lebih baik.
Tapi Ummu Salamah bertanya-tanya, "Siapakah yang lebih baik dari suamiku Abu Salamah ?" Ternyata setelah masa iddah-nya habis, Rasulullah SAW meminangnya. Maka Ummu Salamah semakin yakin bahwa Allah SWT betul-betul telah menggantinya dengan yang lebih baik yaitu Rasulullah SAW . Semakin seseorang kuat imannya, ujian dan musibah semakin banyak.
Umat muslim diajarkan Allah SWT agar jika terkena musibah segera mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun ( kita milik Allah dan akan kembali kepada Allah ). Sebagian ulama salaf berkata :" Segala musibah yang menimpa diri kita, pada hakekatnya ringan, selama musibah itu tidak menyangkut keutuhan agama kita ".