Selasa 26 Apr 2016 09:35 WIB

Pemkot Kampanyekan 'We Love Bogor'

Tugu Kujang, Bogor/Ilustrasi
Foto: anggavantyo.wordpress.com
Tugu Kujang, Bogor/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor mulai mengkampanyekan diri menjadi "The Most Loveable City 2016" dalam kompetisi "We Love Cities" yang diikuti tiga kota di Indonesia bersama 46 kota dari 20 negara.

Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF, I Nyoman Iswara dalam peluncuran kampanye "We love Bogor" di Balai Kota, Senin (25/4) menjelaskan, Kota Bogor menjadi salah satu finalis Earth Hour City Challenge 2016 bersama dua kota lainnya di Indonesia yakni Balikpapan dan DKI Jakarta.

"Dalam kompetisi ini, juga ada kompetisi "we love cities" yakni sebuah kompetisi yang diikuti 46 kota di 20 negara," katanya.

Dijelaskannya, kompetisi "we love cities" ini sebuah ajang untuk menyatakan kecintaan atau kesukaan masyarakat kepada kotanya sendiri ataupun kota lainnya yang merupakan bagian dari Earth Hour City Challenge yang masa kampanyenya dimulai dari 26 April hingga 19 Juni mendatang.

"Ada tiga kanal yang dapat dilakukan warga untuk mendukung kotanya atau kota lain yang disukainya, dengan cara twett atau mengunggah foto tentang kotanya melalui media sosial baik itu Facebook, Instagram dan juga twitter," ujar dia.

Kanal berikutnya dengan cara memberikan vote atau dukungan kepada kotanya dengan mengklik tombol vote pada halaman web kota peserta di website "We Love Cities" (www.welovecities.org). Vote dapat dilakukan seluruh pengguna media sosial, sejak masa kampanye diluncurkan.

"Kanal ketiga yakni dengan memberikan saran atau usuran maupun kritikan membangun mengenai aksi-aksi nyata yang perlu dan bisa dilakukan oleh kota peserta menjadi kota yang berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan "We Love Cities" merupakan pilihan publik yang betul-betul dipilih oleh warga. Ajang tersebut merupakan perayaan global untuk kota yang berkelanjutan paling dicintai oleh masyarakat.

Tujuan dari program ini, menginspirasi kota meningkatkan keterampilan menjadi kota yang berkelanjutan, ramah dan layak ditempati, menghargai peran masyarakat dan menguatkan hubungan antara masyarakat dan pembuat kebijakan. "Kompetisi ini menjadi media dialog antar warga dan pemerintahnya melalui saran-saran yang disampaikan warga dan akan direspon oleh pemerintah kotanya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement