Selasa 26 Apr 2016 13:23 WIB

Kemen-PPA: Gim Daring Berdampak pada Kesehatan Anak

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Anak bermain gim di gawai
Foto: AP
Anak bermain gim di gawai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (Kemen-PPA), Rini Handayani menerangkan, gim dalam jaringan (daring) memang memang berpotensi  memunculkan kekerasan. Dengan kata lain bisa menimbulkan perilaku anak  untuk melakukan kekerasan.

“Sampai saat ini Kemen-PPA belum pernah menerima pengaduan secara tertullis tentang  kekerasan terhadap anak akibat pengaruh gim daring,” ujar Rini melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Selasa (26/4).

Namun, kata Rini, terdapat beberapa kabupaten/kota menyampaikan laporan secara lisan. Mereka melaporkan adanya beberapa anak di wilayah mereka yang kecanduan gim daring.  Hal ini ternyata berdampak pada kesehatan anak seperti dehidrasi akibat terlalu lama duduk dan tidak minum.

Kemudian efeknya juga timbul pada aspek pendidikan yang menyebabkan anak malas belajar. Bahkan, menurut laporan, terdapat anak yang meniru kekerasan yang muncul di gim daring kepada temannya seperti smack down.

Untuk bisa mencegahnya, Rini menerangkan, perlunya menyediakan ruang-ruang kreatifitas anak yang menarik. Dengan demikian bisa menyalurkan bakat dan hobi anak dengan kegiatan-kegiatan positif. Kemen-PPA juga selalu melakukan koodinasi pencegahan  dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Berkaitan koordinasi dengan Kemkominfo, Rini mengatakan, Menteri Kominfo telah menyusun rancangan peraturan. Rancangan ini tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik yang isinya mengatur kategori konten dan klasifikasi usia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement