REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mendanai revitalisasi rumah pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh, yang terletak di kawasan Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta.
"Kami telah menggelontorkan dana sebesar 20.000 dolar untuk membantu revitalisasi rumah pelukis ternama Indonesia ini," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake, dalam acara serah terima dokumen penelitian dan dokumentasi eks-Rumah Raden Saleh, di Jakarta, Selasa (26/4).
Rumah tersebut dibangun oleh Raden Saleh sekembalinya dari Eropa. Rumah itu dibangun oleh Raden Saleh di atas tanah milik istrinya pada 1852. Rumah tersebut hanya ditempati oleh Raden Saleh hingga 1862, kemudian dilelang oleh istri pertamanya Constantia N Winkelhagen pada 1967 dan dibeli oleh seorang tuan tanah Sayid Abdullah bin Alwi Alatas.
Pada 1897, rumah tersebut kembali dijual kepada sepasang suami istri warga negara Belanda, Dominee Cornelis de Graaf yang membutuhkan tempat untuk pelayanan kesehatan.
"Karya karya Raden Saleh merupakan simbol dari prinsip kesetaraan. Hal itu yang membuat kami berminat mendanai proses revitalisasi rumah Raden Saleh," kata Dubes Blake.
Ketua Tim Revitalisasi dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), Arya Abieta mengatakan kerusakan yang paling parah terjadi pada bagian muka akibat kebocoran pada atap.
"Proses revitalisasi dimulai dengan penelitian dan pendokumentasian struktur bangunan sejak bulan Juli hingga Desember 2015. Kami juga menganalisa kerusakan pada bangunan, mengukur struktur bangunan tanpa merusak keaslian bangunan," tutur Arya.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jendral Kebudayaan Kemdikbud, Hari Widianto mengatakan Raden Saleh bukan hanya pelukis tetapi juga arsitek, maestro, serta pelopor paleo antropologi.
"Bangunan ini mengalami degradasi, salah satu upaya pelestariannya dengan konservasi," tutur Hari.
Hari menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam upaya pelestarian rumah eks-Raden Saleh itu.