REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persija Jakarta Paulo Camargo, membeberkan tidak dikontraknya Rafael Dos Santos. Ia mengatakan pemain berkebangsaan Brasil itu telah meminta gaji yang cukup tinggi sehingga manajemen Persija enggan menyetujuinya.
Padahal sebelumnya, Camargo menilai Rafael Dos Santos memiliki skil yang lumayan dan diperlukan tim berjulukan Macan Kemayoan. Meski tidak jadi dikontrak, Camargo tidak ingin memikirkannya. Dia berharap tidak dikontraknya Rafael Dos Santos tidak akan memengaruhi persiapan tim untuk laga perdana Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 menghadapi Persipura Jayapura.
"Dia memiliki masalah gaji yang diinginkannya. Namun, saya juga tidak begitu mengetahui situasinya seperti apa," kata Camargo, usai latihan di Lapangan Villa 2000, Tangerang Selatan, Selasa (26/4).
Selain permintaan gaji yang terlalu tinggi, Rafael Dos Santos juga memiliki masalah kebugaran.
Fisioterapis Macan Kemayoran, Yanizar Lubis, menyebutkan pemain asal Brasil itu tidak lolos dalam tes medis.
Menurutnya, Rafael Dos Santos mengalami masalah saat menjalani tes jantung dan paru-paru. Kondisi pemain 26 tahun tersebut berada di bawah standar yang ditetapkan oleh manajemen klub untuk pemain asing.
Namun satu hari jelang keberangkatan skuat Macan Kemayoran ke Papua, mereka kedatangan dua pemain anyar asing. Kedua pemain itu adalah Pierre Boya, dan Jose Adolfo Guerra Argote. Sebenarnya, Pierre Boya sudah menjadi incaan Persija saat Liga Super Indonesia (ISL) 2014 silam.
Hanya saja saat itu mantan pemain Partizan Belgrade tidak kunjung datang, akibatnya posisinya digantikan oleh striker gaek asal Kroasia, Ivan Bosnjak.
Meski sempat ikut sesi latihan, Boya hanya berlari-lari kecil di sekitar lapangan sambil menggunakan sepatu kets. Boya baru datang ke Jakarta pada Senin (25/4) malam WIB.