REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) perluas pembangunan infrastruktur gas bumi nasional. Saat ini, PGN sedang menyelesaikan pembangunan pipa gas Muara Karang-Muara Bekasi.
Direktur PGN Dilo Seno Widagdo mengungkapkan, pembangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ini akan semakin meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional, mulai dari rumah tangga, usaha kecil, hotel, restoran, industri, hingga pembangkit listrik.
"Panjang pipa gas bumi Muara Karang - Muara Bekasi sekitar 45 km," ujar Dilo, Selasa (26/4).
Jaringan pipa gas bumi ini akan melalui daerah sekitar Muara Karang, Penjaringan, Koja, Kali Baru di Jakarta, hingga masuk ke wilayah Babelan dan Muara Bekasi di Bekasi. "Jaringan pipa ini di desain dapat mengalirkan gas hingga 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ungkap Dilo.
Dilo mengatakan, dalam perluasan jaringan pipa gas bumi ini, PGN juga aktif melakukan kegiatan kepedulian sosial dan lingkungan di sekitar proyek Muara Karang- Muara Bekasi.
"Pada Senin kemarin (25/4) kami kembali memberikan bantuan berupa peralatan kantor seperti komputer, AC (pendingin udara) dan lainnya, untuk enam kantor desa dan dua kantor kecamatan yang terlewati jalur pemasangan pipa gas di Kecamatan Tarumajaya dan Babelan," ungkap Dilo.
Dilo Seno Widagdo menambahkan, PGN semakin agresif dalam membangun infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan penyerapan produksi gas bumi nasional untuk kepentingan domestik. Hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 7.000 km pipa gas bumi.
“Panjang pipa gas bumi PGN itu setara dengan 76 persen pipa gas bumi nasional,” kata Dilo.
Dilo mengungkapkan dengan pipa gas bumi yang telah dibangun tersebut, PGN dapat menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.
"PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi nasional," kata Dilo.