Selasa 26 Apr 2016 19:40 WIB

Pascarusuh Lapas Banceuy, Rutan Warungkiara Sukabumi Masih Aman

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah narapidana menaiki bus dengan tangan terborgol dalam proses evakuasi narapidana Lapas Banceuy Bandung, Selasa (26/4). (Republika /Yogi Ardhi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Sejumlah narapidana menaiki bus dengan tangan terborgol dalam proses evakuasi narapidana Lapas Banceuy Bandung, Selasa (26/4). (Republika /Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lapas Kelas III Warungkiara, Kabupaten Sukabumi mengantisipasi terjadinya kerusuhan. Salah satunya dengan memperketat pengamanan untuk memperkecil peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal ini diambil menyusul terjadinya kerusuhan di Lapas Banceuy Bandung beberapa waktu lalu. "Hingga kini kondisi Lapas Warungkiara masih aman terkendali,’’ ujar Kepala Lapas Kelas III Warungkiara, Sukabumi Risman Somantri kepada wartawan Selasa (26/4).

Meskipun demikian, kata dia, petugas lapas tetap berupaya melakukan upaya pencegahan terjadinya kerusuhan. Salah satu upayanya dengan melarang penggunaan handphone dan narkoba di lingkungan lapas.

Hasilnya lanjut Risman, dari pantauannya selama ini Lapas Warungkiara terbebas dari penggunaan handphone dan penyalahgunaan narkoba. Di sisi lain, warga binaan pemasyarakatan juga mendapatkan nuansa religius selama berada dalam lapas.

Terlebih kondisi di sekitar Lapas Warungkiara cukup baik kondisi masyarakatnya. Kondisi ini sangat mendukung dalam penciptaan kondisi lapas yang aman.

Kepala Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Kelas III Warungkiara Amirudin Ismail menambahkan, jumlah warga binaan di lapas mencapai sebanyak 495 orang. Sementara jumlah petugas di lapas hanya sebanyak 39 orang.

"Perbandingannya satu orang petugas berbanding 40 orang warga binaan,’’ terang Amirudin. Keadaan tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan lapas lain yang perbandingannya satu berbanding 50.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement