Rabu 27 Apr 2016 00:24 WIB

Anggota Santoso Diperkirakan Hanya Tinggal 25 Orang

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3).
Foto: Antara/edy
Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Operasi Tinombala, Kombes Pol Leo Bona Lubis memperkirakan jumlah anggota jaringan teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah kini berjumlah 25 orang. "Sekarang tinggal 25 orang," kata Kombes Leo, dalam pesan singkat, Selasa.

Dari jumlah tersebut, kata Leo, yang berasal dari Suku Uighur, Cina tinggal satu orang. Sebelumnya satgas gabungan dalam Operasi Tinombala terlibat kontak fisik dengan satu orang terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, yang menyebabkan tewasnya terduga teroris tersebut pada Ahad (24/4).

Belakangan diketahui identitas orang tersebut bernama Mustafa Genc (MG) alias Mus'ab yang berasal dari Suku Uighur.

"Pada Minggu pukul 18.30 WITA di depan sebuah SMP, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, anggota kami diserang dengan parang oleh satu orang dari kelompok Santoso. Akhirnya anggota kami berusaha melumpuhkan orang tersebut dan akhirnya meninggal dunia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto.

Baca juga, Santoso Sering Menyamar di Perkampungan.

Sementara empat orang terduga teroris lainnya yang saat itu bersama Mus'ab melarikan diri ke hutan di Poso Pesisir Selatan. Agus merinci kronologis kejadian yang berawal dari seorang anggota Intel Polsek Poso Pesisir Selatan, Brigadir Ardi melihat beberapa orang tak dikenal melintas di Desa Patiunga Lorong Gereja. Ardi kemudian mengajak rekannya, Brigadir Warno untuk mengecek situasi.

Keduanya lalu menegur ke salah seorang OTK, namun orang tersebut malah meresponnya dengan mengeluarkan parang. "Ketika ditanya mau kemana, bukan jawaban yang diterima, tapi ayunan parang yang menjawab," ungkapnya.

Akibat tindakan orang tersebut, Warno memberi tembakan peringatan lalu terjadilah kontak fisik yang memaksa Warno menembak orang tersebut hingga tewas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement