Rabu 27 Apr 2016 08:04 WIB

Ernst & Young Indonesia Luncurkan EY Entrepreneur of The Year ke-16

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Ernst & Young Indonesia
Foto: Google
Ernst & Young Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Ernst & Young Indonesia (EY) meluncurkan EY Entrepreneur of The Year ke-16 di Indonesia.

EY Entrepreneur of The Year kembali memberikan penghargaan bagi wirausaha dengan bisnis terdepan yang membuat masyarakat dan dunia jadi tempat yang lebih baik.

Country Managing Partner EY Indonesia Hari Purwantoro mengatakan, wirausaha cerdas selalu terpacu untuk menjadi lebih baik.

"Kunci bagi transformasi yang sukses adalah merealisasikan aspirasi menjadi transformasi strategis," katanya, Selasa, (26/4).

Guna berpartisipasi dalam EY Entrepreneur of The Year ke-16, peserta harus memenuhi kriteria antara lain pemilik perusahaan privat atau publik yang telah beroperasi selama minimal lima tahun. Bertanggung jawab langsung pada perusahaannya,  juga aktif ikut memanajemen perusahaan yang dikelolanya.

Pemenang EY Entrepreneur of The Year ke-16, terang dia, akan diikutsertakan dalam EY World Entrepreneur Of The Year di Monaco pada 2017 untuk berkompetisi memperebutkan gelar bergengsi tersebut dengan seluruh penerima penghargaan serupa di dunia.

Country Head Commercial Banking Standard Chartered Bank Indonesia Irvan Noor mengatakan, pihaknya selalu mendorong investasi, perdagangan, pemerataan kekayaan di seluruh Asia, Afrika, dan Timur Tengah melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga terkemuka seperti EY.

"Bersama EY, kami memanfaatkan kekuatan dan jaringan profesional untuk mendukung wirausaha dalam upaya mereka mengubah tantangan bisnis menjadi peluang. Menemukan solusi yang lebih baik dan berkolaborasi untuk membangun dunia yang lebih baik," ujar Irvan.

Sementara itu, Pemenang EY Entrepreneur of The Year ke-15, Presiden Direktur PT Propan Raya ICC Hendra Adidarma mengatakan, perusahaannya mengembangkan Propan Green Coating berawal dari gagasan untuk menciptakan produk-produk ramah lingkungan berbahan dasar air.

Dibuat dengan teknologi berkelanjutan, tanpa bahan peralit dan kandungan senyawa organik volatil rendah sehingga mengirangi pemanasan global dan penggunaan bahan beracun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement