REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Kedutaan besar Amerika Serikat di Turki pada Selasa (26/4), memperingatkan warganya akan ancaman terorisme ke daerah wisata di negara tersebut. Menurut pernyataan kedutaan, AS terus menerima indikasi kuat adanya kelompok teroris yang mencari peluang menyerang Turki.
"Wisatawan asing di Turki telah secara eksplisit menjadi sasaran organisasi teroris," ujar kedutaan dalam sebuah email pernyataan kepada warga AS di Turki.
Turki telah dilanda empat kali bom bunuh diri tahun ini. Insiden paling baru terjadi di Istanbul bulan lalu. Dua pengeboman telah disalahkan pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan lainnya pada pemberontak Kurdi.
Serangan bulan lalu di distrik perbelanjaan utama di Istanbul telah menewaskan tiga warga Israel. Dua di antara korban memiliki kewarganegaraan ganda yang juga merupakan warga AS. Serangan terpisah di jantung kota bersejarah pada Januari lalu menewaskan 12 wisatawan Jerman.
Turki menghadapi beberapa ancaman keamanan. Sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS, mereka sedang berupaya berjuang melawan ISIS. Namun di dalam negeri mereka juga menghadapi konflik dengan pemberontak Kurdi di tenggara.