Rabu 27 Apr 2016 10:41 WIB

ESDM: Infrastruktur Gas Masih Perlu Ditingkatkan

A satff oversees preparation before LNG transfer from LNG Aquarius (left) to floating Storage and Regasification Unit (FSRU) West Java in Jakarta. (file photo)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
A satff oversees preparation before LNG transfer from LNG Aquarius (left) to floating Storage and Regasification Unit (FSRU) West Java in Jakarta. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, saat ini infrastruktur gas di Indonesia seperti pipa dan FSRU masih kurang. Kondisi tersebut membuat pemanfaatan gas bumi Indonesia belum bisa maksimal untuk memenuhi kebutuhan domestik.

"Panjang pipa gas hilir di Indonesia misalnya tak lebih dari 10.000 km,'' kata Wiratmaja di Jakarta. ''Demikian pula, FSRU juga masih kurang.''

Wiratmaja mengatakan keberadaan infrastruktur yang minim itu membuat gas bumi Indonesia belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan domestik. Sehingga, gas bumi Indonesia akhirnya diekspor ke sejumlah negara eksportir.

Wiratmaja secara khusus mengapresiasi fasilitas Unit Penampungan dan Regasifikasi Terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) Lampung yang dinilainya mampu meningkatkan penyerapan produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) domestik.

"FSRU Lampung, yang dikelola PT PGN ini, memiliki dampak strategis bagi peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri, sekaligus mendukung langkah pemerintah mengurangi ekspor LNG dengan memprioritaskan konsumsi domestik," katanya.

Melalui pembangunan FSRU Lampung oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), kata Wiratmaja, maka ketahanan energi akan semakin kuat dan ekonomi dapat tumbuh berkelanjutan.

Pada Ahad (24/4), kapal kargo LNG kedua dari Kilang Tangguh, Papua, merapat di FSRU Lampung setelah kargo pertama tiba pada 2 April 2016. Secara keseluruhan, pada 2016, FSRU PGN Lampung direncanakan mendapatkan pasokan 1,1 juta meter kubik LNG dari kilang Tangguh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement