REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT PGN LNG, Mugiono mengatakan, FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) Lampung akan memperkuat pasokan gas khususnya pelanggan di Jawa bagian barat. Penguatan pasokan gas FSRU Lampung juga akan dilakukan untuk pelanggan di wilayah Sumatera bagian selatan.
Mugiono menyebut gas dari FSRU Lampung akan dipasok ke berbagai segmen pelanggan mulai UKM, industri, hingga rumah tangga. Pasokan gas dari Unit Penampungan dan Regasifikasi Terapung (FSRU) milik PGN itu juga akan disalurkan untuk sektor kelistrikan khususnya memenuhi kebutuhan pembangkit listrik 35.000 MW.
''Dengan pasokan gas dari FSRU Lampung ke berbagai segmen pelanggan itu, maka akan memberikan nilai tambah ekonomi, khususnya melalui menyediaan energi yang ramah lingkungan, efisien, dan aman,'' ujar Sarjana Teknik Kimia jebolan Universitas Diponegoro ini.
Pada Ahad (24/4), kapal kargo LNG kedua dari Kilang Tangguh, Papua, merapat di FSRU Lampung setelah kargo pertama tiba pada 2 April 2016. Secara keseluruhan, pada 2016, FSRU PGN Lampung direncanakan mendapatkan pasokan 1,1 juta meter kubik LNG dari kilang Tangguh.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja, mengapresiasi fasilitas FSRU Lampung yang dinilainya mampu meningkatkan penyerapan produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) domestik.
"FSRU Lampung, yang dikelola PT PGN ini, memiliki dampak strategis bagi peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri, sekaligus mendukung langkah pemerintah mengurangi ekspor LNG dengan memprioritaskan konsumsi domestik," katanya.