REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengupayakan peningkatan pemanfaatan produksi gas bumi di Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Karena, gas bumi Indonesia selama ini lebih banyak diekspor daripada digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri.
Direktur Utama PT PGN LNG, Mugiono, mendukung penuh upaya pemerintah tersebut. ''Kami akan terus mendukung upaya pemerintah mengurangi ekspor LNG (gas alam cair) dengan mengoptimalkan infrastruktur gas bumi di dalam negeri,'' ujar Mugiono di Jakarta.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja, sebelumnya mengatakan produksi gas di Indonesia belum bisa dimaksimalkan pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Hal tersebut terjadi karena minimnya fasilitas infrastruktur gas bumi di dalam negeri.
"Panjang pipa gas hilir di Indonesia misalnya tak lebih dari 10.000 km. Demikian pula, FSRU juga masih kurang,'' kata Wiratmaja. ''Keberadaan infrastruktur yang minim itu membuat gas bumi Indonesia belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan domestik, sehingga akhirnya diekspor.''
Mugiono menyatakan PGN siap mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Lewat FSRU Lampung yang dikelola PGN, kata Sarjana Teknik Kimia jebolan Universitas Diponegoro ini, PGN akan memperkuat pasokan gas khususnya pelanggan di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.
Gas dari FSRU Lampung akan dipasok ke berbagai segmen pelanggan mulai UKM, industri, rumah tangga, hingga sektor kelistrikan khususnya memenuhi kebutuhan pembangkit listrik 35.000 MW.
''Pasokan gas ini diharapkan akan memberikan nilai tambah ekonomi, khususnya melalui menyediaan energi yang ramah lingkungan, efisien, dan aman,'' kata Mugiono.