Rabu 27 Apr 2016 12:03 WIB

Puluhan Narapidana Lapas Banceuy Dipindahkan ke Garut

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bilal Ramadhan
Pasukan bermotor Brimob Polda Jabar mengamankan proses evakuasi 150 narapidana Lapas Banceuy Bandung, Selasa (26/4).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Pasukan bermotor Brimob Polda Jabar mengamankan proses evakuasi 150 narapidana Lapas Banceuy Bandung, Selasa (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Banceuy dipindahkan ke Lapas kelas II B Garut. Para narapidana tersebut mendapat pengawalan yang sangat ketat dari Brimob saat proses pemindahan.

Kepala Lapas kelas II B Garut, Budi Avianto mengatakan, ada sebanyak 50 narapidana yang akan dipindahkan ke Lapas Garut. Para narapidana dari Lapas Banceuy diberangkatkan dari Bandung ke Garut sekitar pukul 10.00 WIB. Menurutnya, diperkirakan akan sampai ke Lapas Garut sekitar pukul 13.00 WIB.

"Sebanyak 50 narapidana yang akan dipindahkan dari Lapas Banceuy ke Garut, semuanya narapidana kasus narkoba," kata Budi kepada Republika.co.id, Rabu (27/4).

Budi menerangkan, sebanyak 50 narapidana tersebut nantinya akan menempati lima kamar dengan ukuran 4 x 7 meter. Satu kamar akan diisi sepuluh orang narapidana dari Lapas Banceuy. Dikatakan Budi, narapidana tersebut akan dikarantian terlebih dahulu. Kemudian mereka akan ditempatkan dalam satu blok di Lapas Garut.

Saat ini narapidana di Lapas kelas II B Garut ada sebanyak 456 orang. Budi menerangkan, Lapas Garut masih bisa menampung 50 narapidana pindahan dari Lapas Banceuy. Sebab, Lapas kelas II B Garut memiliki kapasitas menampung sebanyak 529 narapidana. Jadi, meski ditambah narapidana dari Lapas Banceuy jumlahnya akan menjadi 506 orang.

Untuk menerima narapidana pindahan dari Lapas Banceuy, Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan. Kamar-kamar yang akan digunakan narapidana kasus narkoba dari Lapas Banceuy juga sudah dibersihkan.

Sementara, jumlah personel penjaga Lapas kelas II B Garut ada sebanyak 80 orang. Jumlah personel di Lapas Garut akan dimaksimalkan kinerjanya untuk menjada narapidana.

"Kami juga sudah mengantisipasi kemungkinan pengaruh narkoba di Lapas, kadang sepintar-pintarnya kami kadang lolos juga, tapi di mana-mana kejadian tergantung pengawasannya," kata Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement