Rabu 27 Apr 2016 13:06 WIB

Relaksasi Aturan DP Motor Kerek Pembiayaan Adira Finance

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pekerja melintas berlatar belakang penyaluran kredit Adira Finance di Jakarta, Jumat (21/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melintas berlatar belakang penyaluran kredit Adira Finance di Jakarta, Jumat (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan pembiayaan syariah melalui Adira Finance menunjukkan peningkatan hingga 107 persen pada per Maret 2016 dibandingkan Maret 2015. Direktur Utama Adira Finance Willy S. Dharma mengatakan pembiayaan syariah Adira Finance meningkat dari Rp 767 miliar pada kuartal satu 2015 menjadi Rp 1,6 triliun pada kuartal satu 2016.

"Peningkatan ini didukung relaksasi aturan uang muka kendaraan bermotor dengan struktur syariah di perusahaan pembiayaan oleh OJK di pertengahan tahun lalu," ujar  Willy.

Aset unit usaha syariah Adira Finance juga tumbuh naik 62 persen year on year dari Rp 3,8 triliun menjadi Rp 6,2 triliun. Willy berharap aset UUS Adira Finance bisa naik 14-15 persen hingga akhir 2016 ini.

Secara umum, laba bersih PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencapai 18 persen pada kuartal satu 2016 ini. Pertumbuhan laba didorong pengendalian biaya, imbal jasa (fee-based income), dan perbaikan pendanaan.

Pertumbuhan pendapatan imbal jasa yang sebesar sembilan persen menjadi Rp 967 miliar per Maret 2016 dari Rp 891 miliar per Maret 2015. Efisiensi tercermin pada rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) berhasil diturunkan menjadi 48,7 persen dari 53,9 persen per Maret 2016. Dana mahal dalam CASA juga berkurang.

Danamon Bakal Tambah Kantor yang Layani Produk Syariah

Pada kuartal satu 2016 ini dibanding periode yang sama pada 2015, kredit segmen korporasi tumbuh enam persen menjadi Rp 17,4 triliun. Sementara itu, kredit segmen komersial turun tiga persen menjadi Rp 15,4 triliun.

Kredit segmen UKM tumbuh empat pesen  menjadi Rp 23 triliun dari Rp 22 triliun, pembiayaan syariah yang menjadi bagian kredit UKM tumbuh 17 persen menjadi Rp 2,9 triliun. Kredit mikro yang turun 27 persen menjadi Rp 13,3 triliun. Rasio kredit terhadap dana (LFR) pada kuartal pertama ini berada di level 90,2 persen.

Laba bersih Danamon per Maret 2016 mencapai Rp 814 miliar dolar atau 18 persen dari periode yang sama pada 2015 (year on year). Laba operasional sebelum pencadangan year on year tumbuh 12 persen menjadi Rp 2,2 triliun. Biaya operasional di kuartal pertama ini juga berhasil ditekan sembilan persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,1 triliun yang didukung perbaikan teknologi dan kualitas SDM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement