Rabu 27 Apr 2016 13:13 WIB

Jokowi Dorong Pelaku Bisnis Daring Dalam Negeri Berkompetisi

Pembukaan IESE 2016. Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Indonesia e-commerce summit and expo (IESE) 2016 di ICE BSD, Banten, Rabu (27/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan IESE 2016. Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Indonesia e-commerce summit and expo (IESE) 2016 di ICE BSD, Banten, Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Presiden Joko Widodo menyatakan para pelaku bisnis dalam jaringan online atau daring dalam negeri didorong bisa bersaing dan berkompetisi dengan pelaku dari negara lain secara global.

"Yang jelas komitmen kita beri dukungan kepada start-up pada risetnya dan lain-lain. Mereka betul-betul kita dorong bersaing dan berkompetensi dengan negara lain," Presiden usai membuka Indonesia E-Commerce Summit and Expo di Indonesia Convention and Exhbition (ICE) Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (27/4).

Presiden juga yakin dengan pelaku bisnis online dalam negeri dapat bersaing karena ekosistemnya sudah mulai terbentuk, seperti adanya perusahaan penjamin hingga sistem pembayarannya. "Ekosistemnya sudah mulai terbentuk. Ada yang tadi mengawal untuk perusahaan-perusahaan yang ingin masuk ke e-commerce, ada yang ngurusi masalah keuangannya, pembayarannya, ada 'payment gateway'-nya juga," kata Jokowi.

Presiden mengatakan tinggal pemerintah mendorong agar semakin banyak masyarakat mengetahui digital ekonomi dan siap menghadapinya. "Artinya mengedukasi masyarakat di sekolah SD, SMP, SMA, mahasiswa. Semua mengedukasi ini agar di saat digital ekonomi benar-benar sudah masuk total ke kita semuanya siap," kata Jokowi.

Presiden juga menyatakan pemerintah komitmen mendukung anggaran dari APBN untuk perkembangan ekonomi teknologi digital, baik penelitian dan infrastrukturnya. "Kalau memungkinkan (APBN) ya kenapa enggak. Jangan suka mengundur-undur, kalau bisa tahun ini, ya tahun ini. Tapi kita melihat dulu di kementerian keuangan ada ngak anggarannya," katanya.

Saat pidato pembukaan, Presiden menyinggung perusahaan bisnis online asing sudah mulai masuk Indonesia, sehingga perlu diwaspadai oleh pelaku dalam negeri. "Saya dengar Alibaba sudah masuk, ini menjadi peringatan kita semuanya bahwa dari luar sudah melihat potensi kita ini besar," katanya.

Jokowi meminta pada menteri Informasi dan Komunikasi untuk menyiapkan anggaran untuk melakukan penelitian dan membangun infrastruktur untuk memperkuat ekonomi digital dan e-commerce sehingga tidak semakin tertinggal dengan negara lain.

"saya dengar Thailand menyiapkan Rp 7 triliun, kita juga, kalau negara lain sudah berangkat dan kita tidak berani melebihi mereka, saya pastikan ditinggal," kata Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement