REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristyanto mengatakan, secara hitungan modal untuk maju dalam pilkada, jalur parpol dinilai jauh lebih murah dibandingkan jika calon kepala daerah maju melalui jalur perseorangan.
“Kalau lewat partai politik, justru pembiayaan lebih murah dibanding dengan maju dari jalur perseorangan,” kata Hasto ditemui di Jakarta, Rabu (27/4).
Banyak hal yang membuat jalur parpol lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jalur perseorangan. Menurut Hasto, ada banyak sumber modal yang dimiliki parpol, yaitu pemimpin, kedisiplinan, dan keyakinan ideologis.
Hal yang paling membedakan antara maju dari parpol dabanding perseorangan yaitu watak kolektivitas parpol serta keyakinan ideologis. Sebab itulah, setiap kader parpol dapat digerakkan untuk mendukung suksesnya calon kepala daerah dari partai politik.
PDIP mengaku punya pengalaman banyak dalam hal itu. Hasto mengatakan, dalam pengusungan calon kepala daerah, PDIP selalu menggerakkan seluruh lini sumber daya yang dimiliki untuk mensukseskan itu. Hal itu dilakukan saat pengusungan Joko Widodo dalam pilkada DKI Jakarta, pencalonan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, maupun kepala daerah yang lain.
Menurut Hasto, modal yang dikeluarkan oleh Jokowi dan Risma jauh lebih murah.
Pencalonan melalui jalur parpol, pemimpin parpol memiliki kekuatan untuk mengatur dan menggerakkan semua sumber daya, termasuk tenaga dari seluruh kader. Parpol memiliki ciri kerja sama dan gotong royong dalam mengusung dan menyukseskan calon yang diusungnya. “Coba maju dari calon perseorangan, lebih mahal, di parpol, siapa yang tidak mau kerja akan kita beri sanksi dan hukuman dari organisasi,” tegas Hasto.
Dalam pemilihan kepala daerah, kata dia, aspek kemenangan bukan hanya ditentukan dari figur calon kepala daerah yang akan maju. Tapi masih ada elemen penggerak lainnya, yaitu kekuatan dan gerakan dari partai politik.