Rabu 27 Apr 2016 15:57 WIB

Cina Dihantui Ledakan Obesitas Remaja

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Cina dihantui oleh ledakan obesitas pada generasi mudanya.
Foto: south china morning post
Cina dihantui oleh ledakan obesitas pada generasi mudanya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dihantui oleh ledakan obesitas pada generasi mudanya. Sebuah penelitian baru memperingatkan tingkat obesitas pada anak-anak muda di Cina terus meningkat dengan cepat.

Dikutip dari BBC, Rabu (26/4), peneliti menemukan 17 persen anak laki-laki dan sembilan persen anak perempuan mengalami obesitas di usia kurang tahun 19 tahun pada 2014. Jumlah ini meningkat satu persen sejak 1985.

Penelitian selama 29 tahun yang dipublikasikan oleh European Journal of Preventive Cardiology ini melibatkan 28 ribu siswa di provinsi Shandong. Penelitian menggunakan parameter indeks massa tubuh.

"Ini adalah ledakan terburuk pada anak dan remaja yang pernah saya lihat," kata Joep Perk dari European Society of Cardiology pada AFP.

Menurut penelitian, peningkatan jumlah obesitas dipengaruhi oleh transisi nutrisi dan sosial ekonomi. Anak-anak ini lebih banyak makan dan kurang aktivitas fisik. Makanan tradisional Cina telah bergeser. Saat ini pola makan remaja lebih pada makan tinggi lemak, tinggi densitas energi dan rendah serat pangan.

Persentase anak-anak kelebihan berat badan juga meningkat dari 0,7 persen jadi 16,4 persen pada laki-laki. Sementara anak perempuan dari 1,5 persen jadi 14 persen. "Hal ini karena budaya Cina lebih mementingkan anak laki-laki terutama di area pedesaan," kata penelitian.

Anak laki-laki lebih dilayani dan lebih berhak menikmati makanan keluarga. Para peneliti merekomendasikan pemerintah harus melakukan strategi intervensi, termasuk memonitor secara periodik, memberikan edukasi pola nutrisi, latihan fisik dan perilaku diet sehat.

 

Baca: Lindungi Diri dari Transgender, Pengacara Ini Berjanji Bawa Pistol

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement