Rabu 27 Apr 2016 17:58 WIB

Jalur Ganda Medan-Kualanamu Selesai 80 Persen

  Sejumlah pekerja melakukan peninggian rel kereta api  (ilustrasi)
Sejumlah pekerja melakukan peninggian rel kereta api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Progres pembangunan rel kereta api jalur ganda dan peningkatan ruas jalan kereta api dari dan menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara sudah mencapai 80 persen.

"Harusnya proyek itu ditargetkan bisa digunakan Lebaran 2016. Tetapi melihat situasi hingga dewasa ini, diperkirakan fasilitas tersebut sejak dibangun 2015 baru bisa beroperasi akhir tahun 2016," kata Manager Hubungan Masyarakat PT KAI (Persero) Divre 1 Sumut, Rapino Situmorang di Medan, Rabu.

Salah satu hambatan, adalah terganggunya proses pembebasan lahan di sekitar rel kereta api. Akibat pembebasan lahan yang mengalami gangguan, pelaksanaan proyek menjadi molor.

"Manajemen KAI berharap semua kalangan memberi dukungan untuk kelancaran pembangunan proyek rel kereta api dan pendukungnya karena juga untuk kepentingan bersama," katanya.

Pemerintah menyiapkan anggaran cukup besar untuk membangun rel kereta api jalur ganda dan layang serta peningkatan ruas jalan kereta api dari dan menuju Bandara Kualanamu, Sumut itu.

Ada sekitar Rp2,8 triliun dana untuk proyek tersebut dan diperlukan sekitar Rp600an miliar lagi untuk biaya lain seperti perbaikan stasiun dan lainnya.

Dia menjelaskan, total panjang rel yang akan dibangun sekitar 27,8 kilometer, dimana enam kilometer di antaranya merupakan jalur layang.

Dengan rampungnya nanti proyek itu, maka kereta api tersebut akan menjadi salah satu pilihan utama moda trasportasi.

Selain itu adanya jalur layang dan dua jalur (double track) akan membantu menekan kemacatan lalu lintas.

Jalur layang sendirI dewasa ini mulai dikerjakan dengan target bisa diselesaikan pada tahun 2017.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono ketika di Medan, menyebutkan, untuk rute Medan-Kualanamu, ada 12 lintasan di luar Kota Medan dan 11 lintasan di dalam Kota Medan.

Dia mengakui, untuk kepentingan proyek itu tentunya akan ada penertiban di areal milik KAI yang digunakan masyarakat tanpa izin.

Dia menegaskan, jalur layang bukan hanya bisa memperlancar lalu lintas kereta api sehingga penumpang semakin nyaman, tetapi juga menekan kemacetan dan kecelakaan di perlintasan kereta api yang cukup banyak di beberapa daerah.

Pengerjaan proyek itu sendiri bertahap, mulai Aras Kabu-Bandar Khalifah, kemudian Bandar Khalifah-Medan dan Aras Kabu-Bandara Kualanamu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement