REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Keberadaaan Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, Dr Mawardy Hamry yang hilang lebih dari satu bulan masih misteri dan belum bisa diketahui. Polda NTB terus melacak keberadaan lelaki asal Lombok Timur itu. Selain itu, Komisi I DPRD NTB berinisiatif meminta bantuan Mabes Polri jika Direktur RSUP masih belum ditemukan.
Namun, kakak kandung Direktur RSUP, Suparman Hamry mengatakan, bantuan Mabes Polri akan dibutuhkan jika polisi dan pemerintah NTB sudah tak mampu mencari. Saat ini, dia masih mempercayai kinerja Polda NTB dalam upaya menemukan Dr Mawardy Hamry.
“Harus arif dan bijaksana dalam menyikapi masalah ini. Saat ini masih mempercayai aparat dan seluruh lembaga di provinsi NTB. Kecuali jika sudah tidak ada kemampuan. Ini masalah di NTB, jadi silakan dikerahkan seluruh elemen masyarakat (mencari),” ujarnya di Mataram, Rabu (27/4).
Menurutnya, dalam pencarian Direktur RSUP NTB jangan sampai terjadi pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dan dinilai tidak serius dalam bekerja. Dirinya mengaku mengapresiasi kinerja Polda NTB yang sudah berupaya semaksimal mungkin mencari Dr Mawardy dengan berbagai macam cara .
Ia pun mengeluhkan adanya pernyataan yang dinilai simpang siur terkait hilangnya Direktur RSUP dan cenderung informasi tersebut negatif. Oleh karena itu, siapapun yang hendak memberikan pernyataan seputar hilangnya Dr Mawardy Hamry, dirinya meminta untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan.
Ketua Komisi I, Ali Ahmad mengaku terus mendorong agar Direktur RSUP ditemukan. Terkait dengan rencana meminta bantuan Mabes Polri, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Polda NTB.
Mawardi Hamry dilaporkan hilang sejak 23 Maret, lalu. Kabar hilangnya dr Mawardi pertama kali dilaporkan ke polisi oleh anggota sekuriti bernama Sri Darmo yang sehari-hari bertugas di rumah dinas Direktur RSUP NTB tersebut.
"Terkait hilang atau tidak, polisi masih melakukan penyelidikan," kata Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto pada 26 Maret, lalu.
Dari laporan yang diterima, dr Mawardi diketahui tidak kembali ke rumah setelah pergi hari Rabu (23/3). Dari laporan tersebut, pihaknya langsung memeriksa sejumlah orang terdekatnya, terutama yang berada di rumah.