Rabu 27 Apr 2016 20:27 WIB

Kalah Bersaing dari Tengkulak, Bulog Andalkan Mitra Kerja

Rep: ita nina winarsih/ Red: Taufik Rachman
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Bulog Sub Divre Subang, optimalisasikan peran 15 mitra kerja. Kondisi itu, guna menggenjot serapan beras di tingkat petani. Pasalnya, jika tak dibantu sama mitra kerja, perusahaan milik BUMN itu akan sulit jika harus bersaing dengan tengkulak.

Kepala Bulog Sub Divre Subang, Taufik Budi Santoso, mengatakan, saat ini penyerapan beras maupun gabah oleh Bulog di lapangan masih terganjal. Kendalanya, yaitu soal harga gabah yang masih cukup tinggi. Harga gabah basah saja, masih dikisaran Rp 4.000-4.300 per kilogram. Sedangkan, harga beli Bulog yang diatur oleh HPP, hanya mampu membeli dengan harga Rp 3.700 per kilogram.

"Selisih harga yang lumayan itu, membuat petani tidak mau menjual gabahnya ke Bulog," ujar Taufik, kepada Republika, Rabu (27/4).

Karena kondisi itu, lanjut Taufik, pihaknya tetap mengutamakan peran mitra kerja. Ada 15 mitra kerja yang jadi binaan Bulog Subang. Tanpa mereka, Bulog akan kesulitan melakukan penyerapan.