REPUBLIKA.CO.ID,KOPENHAGEN –- Denmark merencanakan pertimbangan baru untuk permasalahan pajak daging sapi. Hal tersebut dilakukan terkait untuk memerangi permasalah perubahan iklim di dunia.
Seperti dilansir Metro, Rabu (27/4) Danish Council of Ethics mengambil pertimbangan tersebut karena peternakan dinilai salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, peternakan menyumbang 18 persen dari seluruh emisi di seluruh dunia.
Hal tersebut dikatakan lebih dari emisi gas buang dari semua bentuk transportasi di seluruh dunia. Bahkan, sapi dengan sendirinya merupakan sumber 10 persen dari semua emisi gas rumah kaca dunia. Selain itu, sekitar 43 ribu liter air tawar diperlukan untuk memproduksi satu kilogram daging sapi.
Proposal pajak daging yang diajukan Danish Council of Ethics mengisyaratkan akan adanya pajak untuk daging sapi. Perkembangan pajak diprediksi akan bervariasi sesuai dengan pengaruh peternakan sapi merusak lingkungan.
“Danish Council of Ethics wajib untuk mengubah kebiasaan makan mereka,” kata juru bicara dewan Mickey Gjerris. Dia menambahkan, mengandalkan konsumen untuk mengurangi konsumsi daging juga tidak akan efektif.
“Respon yang efektif untuk makanan yang merusak iklim juga akan memberikan kontribusi meningkatkan kesadaran perubahan iklim,” tutur Gjerris. Dia menyatakan aturan pajak daging sapi bisa diikuti dengan peraturan yang jelas bagi masyarakat.
Hampir seluruh dewan mendukung perencanaan pajak daging merah. Proposal mengenai pajak daging sapi kini sedang dalam proses diajukan kepada pemerintahan Denmark.