Kamis 28 Apr 2016 00:57 WIB

Golkar Dinilai Perlu Serap Aspirasi Masyarakat Jika Mau Menang Pemilu

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partai yang bisa bersaing ke depan adalah partai yang mampu menyerap aspirasi masyarakat. Karena itu, Golkar harus dapat melakukan hal tersebut kalau ingin memenangi pemilu 2019.

"Saya punya program menyerap dan mendorong aspirasi masyarakat. Ini akan dikonversi menjadi kemenangan Golkar," kata Airlangga, saat bersilaturahmi dengan  seluruh pengurus Golkar se-Provinsi Maluku, Rabu (27/4).

Bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar itu menyatakan, hal tersebut perlu dilakukan mengingat kondisi zaman yang telah berubah. Hal itu terbukti, opini masyarakat saat ini sangat berperan menentukan kebijakan pemerintah. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

"Kalau dulu, itu top down. Ketika pemerintah berbicara, maka rakyat bulat-bulat menerimanya. Tapi sekarang situasi berbeda. Informasi yang disampaikan pemerintah, itu masyarakat bisa berkomentar di media-media sosial," ujarnya.

Komentar-komentar dari masyarakat tersebut, kata Airlangga, bahkan mampu menjadi opini baru. Karena itu artinya, informasi saat ini tidak lagi searah, namun dua arah.

Demikian juga parpol, kalau tak bisa menyerap aspirasi masyrakat, maka akan ditinggalkan. Golkar harus mampu menyerap dinamika yang berkembang kalau mau memenangi pilkada 2019.

''Aspirasi kalau mampu diserap, akan berubah menjadi partisipasi," ujar Airlangga.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

(QS. Al-A'raf ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement