Kamis 28 Apr 2016 09:12 WIB

Muslim Nuu Waar Sangat Kehilangan Wafatnya KH Ali Mustafa Yaqub

KH. Ali Mustafa Yakub
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
KH. Ali Mustafa Yakub

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustaz Fadhlan Gharamatan mengungkapkan anak-anak santri dan Muslim Nuu Waar (Papua) merasa kehilangan besar dengan meninggalnya mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr KH Ali Mustafa Yakub.

''Setiap tahun almarhum mengirim puluhan dai ke pedalaman Nuu Waar (Papua),'' ungkap Ustaz Fadhlan yang ketika dihubungi Republika.co.id sedang melakukan dakwah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4).

Menurut Ustaz Fadhlan, dakwah yang dilaksanakan almarhum KH Ali Mustafa Yakub di pedalaman Nuu War, mulai Merauke, Fakfak, Biak, Serui, Raja Ampat hingga ke Timika, termasuk membina para santri Pesantren Nuu Waar di Bekasi.

''Karena itu, kami benar-benar kehilangan atas meninggalnya almarhum. Tidak saja mengirim para dai, tapi juga datang sendiri bersama istri dengan naik perahu datang ke pelosok-pelosok desa,'' ungkap Ustaz Fadhlan haru.

Ketika berdakwah ke pedalaman Nuu Waar, ungkap Ustaz Fadhlan lebih lanjut, tak jarang almarhum berada di bawah terik matahari, tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangat almarhum untuk melakukan dakwah.

Ustaz Fadhlan juga mengungkapkan, selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, almarhum banyak memberikan kesempatan kepada kepala suku di Nuu Waar untuk berangkat ke Tanah Suci, melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Tak hanya itu, melalui jamaah Masjid Sunda Kelapa di Menteng, Jakarta Pusat, almarhum KH Ali Mustafa Yakub banyak menghimpun dana sedekah untuk kegiatan air bersih dan kegiatan dakwah di Nuu Waar serta aktivitas anak-anak Nuu Waar di Pesantren.

''Bahkan almarhum KH Ali Mustafa Yakub mendorong Kementrian Agama untuk mengangkat anak-anak suku asli Nuu Waar jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),'' papar Ustaz Fadhlan.

Lantas, adakah pesan almarhum yang selalu terngiang bagi Ustas Fadhlan Gharamatan? ''Almarhum selalu berpesan kepada saya untuk tidak butuh tepuk tangan dan pujian manusia. Lakukan saja dakwah, suatu saat nanti Rasulullah SAW dan Allah SWT akan memberikan penghargaan,'' kenang Ustaz Fadhlan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement