REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Ali Mustafa Yaqub telah pergi meninggalkan kita semua. Mantan imam Masjid Besar Istiqlal ini menghembuskan nafas terakhir di RS Hermina, Ciputat pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB.
Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPMI) itu pernah berpesan terkait faktor-faktor yang yang menyebabkan kehancuran bangsa Indonesia.
"Narkoba, konflik, terorisme, dan sekarang LGBT, ini yang akan menghancurkan bangsa Indonesia," katanya dalam diskusi di stasiun televisi swasta dengan tema 'LGBT Marak, Apa Sikap Kita?' pada Selasa 16 Februari, lalu.
Ali menyebut, adanya aliran dana United Nations Development Programme (UNDP) untuk program LGBT di Indonesia merupakan salah satu pertanda ada oknum-oknum yang berupaya merusak bangsa Indonesia.
UNDP memang merancang program penguatan LGBT pada jangka panjang bernama the Being LGBT in Asia Phase 2 Initiative (BLIA-2). Program ini didukung Kedubes Swedia di Bangkok, Thailand, dan lembaga pendanaan AS, USAID.
Program garapan UNDP ini menargetkan empat negara, yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, dan Cina, yang berlangsung dari 2014 sampai 2017 mendatang. Dana yang mereka gelontorkan untuk memuluskan BLIA-2 sebesar 8 juta dolar AS atau Rp 105,64 miliar.
"Ketahanan Indonesia sudah lampu kuning, bisa jadi merah," ujar dia.