REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengenang KH Ali Mustafa Yaqub sebagai sosok yang mempunyai komitmen terhadap bangsa dan negara. Menurutnya, hal tersebut yang membuat almarhum terkesan 'galak' dalam mengomentari beberapa persoalan.
"Beliau punya komitmen kebangsaan dan kenegaraan, sering kali dalam membuat statement itu dia galak terhadap yang menyimpang," kata dia di Masjid Muniroh Salamah, Madrasah Darussunah, Ciputat Tangerang Selatan, Kamis (28/4).
Selain itu, Ma'aruf mengatakan, KH Ali Mustafa dikenal sebagai sosok yang tegas dan kuat dalam berargumen. Sebab, almarhum merupakan ahli hadis dan Alquran.
Sebagai anggota komisi fatwa MUI, ia melanjutkan, almarhum terkenal sebagai sosok yang kritis dalam membahas persoalan fatwa. "Sangat siap, dengan berbagai dalil dan landasan-landasan berpikir. Maka dari itu, kalau diskusi rame, jadi seru karena memiliki dasar-dasar yang kuat," ujarnya.
Ma'ruf menambahkan, ia tidak pernah berfirasat apapun menjelang berpulangnya almarhum. "Karena pertemuan terakhir saya dengan beliau saat penikahan bendahara MUI itu. Dia memberi tausiyah, saya biasa-biasa saja (tidak punya firasat)," jelasnya.
"Doanya, mudah-mudahan beliau diterima amal ibadahnya, dimaafkan, dan keluargaa diberi ketabahan," tutur Ma'ruf.