REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sejarah calon ketua umum yang gagal menjadi ketum Partai Golkar akan membuat partai baru. Tetapi, menurut pengamat politik Guspiabri Sumowigeno hal itu kemungkinan kecil terjadi di Munaslub Golkar mendatang.
"Walaupun kualitas ketokohannya kuat tapi belum sekelas yang sebelumnya," katanya di Jakarta, Kamis (28/4).
Ia mengatakan nama-nama seperti Prabowo, Wiranto, atau Surya Paloh memiliki kualitas yang sudah besar. Terlebih Prabowo dan Wiranto mempunyai nama besar ketika Golkar berkuasa. Mereka juga sudah memiliki nama besar selama 32 tahun pemerintahan orde baru.
Gupiabri melihat nama-nama yang muncul menjadi caketum dalam Munaslub mendatang kebesaran yang berbeda. Saat ini menurut dia, Golkar tidak sebesar dulu.
"Seperti Pak Wiranto tangguh lolos parlement threshold, Pak Prabowo juga, Pak Surya Paloh," katanya.
Namun, ucap dia, potensi tersebut tetap ada. Melihat banyak tokoh yang memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, karisma politik, jaringan yang luas dan dana yang cukup besar. Guspiabri mengatakan ada kemungkinan tokoh Golkar yang tidak puas dengan hasil Munaslub membuat partai baru.
"Tapi tokoh senior kayak Pak Habibie, misalnya, bisa saja," katanya.