REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menilai, jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada Mei mendatang, akan menyisakan 'pertarungan'dua kubu besar antara Airlangga Hartarto dengan Setya Novanto.
“Saat ini pertarungan bisa dikatakan milik Airlangga vs Setya. Kenapa? Karena melihat aspirasi kader Golkar, saat ini mereka menginginkan sosok yang bersih dan tidak punya catatan hukum. Itu terwakili sosok Airlangga Hartarto. Sementara, sejumlah kader lain masih mengharapkan calon ketua umum yang dianggap direstui oleh ARB dan itu seolah terwakili oleh sosok Setya Novanto,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (28/4).
Airlangga juga menilai kader Golkar di daerah menginginkan sosok yang tidak memiliki kontroversi. Calon ketua umum tersebut nantinya juga jangan sampai membebani kader-kader partai di daerah.
“Untuk masa depan Golkar agar bisa bertahan di tengah masyarakat yang semakin dinamis, maka partai ini butuh figur yang paham persoalan bangsa terkait dengan isu-isu pembangunan, ekonomi kreatif, industrialisasi, serta bersih dari kepentingan bisnis politik,” ujarnya.
Namun yang pasti, lanjutnya, pemimpin Golkar selanjutnya harus dapat memberdayakan dan membina kader muda Golkar agar proses regenerasi partai berjalan baik.