REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui adanya aksi jual beli unit di rumah susun (rusun) Kapuk Muara, Jakarta Utara. Ia berjanji melakukan pembenahan hingga penghuni rusun benar-benar yang semestinya menempati.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan Rusun Kapuk Muara seharusnya ditempati oleh nelayan di masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso. Kala itu, nelayan dari Muara Angke dipindahkan ke rusun tersebut. Namun kini rusun d isana malah diperjualbelikan.
"Nelayan dari Angke semua dipindahkan ke sana. Tapi apa yang terjadi? saat itu mungkin mereka jual. Lalu ada yang beli jual, beli jual, beli, sampai hampir seluruh rumah susun di Jakarta sebetulnya dimanapun itu diduki oleh kelas menengah," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (28/4).
Ahok mengatakan sudah punya rencana pembenahan dengan pengenaan tarif parkir per jam di rusun itu. Sehingga menurutnya sudah ada warga rusun yang mulai pindah. Tetapi ia mengakui masih saja ada oknum yang memperjualbelikan rusun. Ia menegaskan akan menyita pemilik rusun yang membandel.
"Jual kami sita. Jadi yang tinggal yang betul betul enggak mampu. Dengan cara apa saya taunya? ada debit bank, kalau bank masih main, kalau bank indonesia enggak bisa main. Si a alamat ini buka rekening bank buat debit kalau dia main ama bank DKI misalnya ada yang main sama Dukcapil, dia bisa rubah enggak? makanya saya pengen semuanya jadi satu," ujarnya.
Baca juga, Penghuni Bujangan Diusir dari Rusun.