Kamis 28 Apr 2016 21:55 WIB

Ahok Akui Ada Jual Beli di Rusun Kapuk Muara

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Rumah Susun alias Rusun (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Rumah Susun alias Rusun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui adanya aksi jual beli unit di rumah susun (rusun) Kapuk Muara, Jakarta Utara. Ia berjanji melakukan pembenahan hingga penghuni rusun benar-benar yang semestinya menempati.

Pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan Rusun Kapuk Muara seharusnya ditempati oleh nelayan di masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso. Kala itu, nelayan dari Muara Angke dipindahkan ke rusun tersebut. Namun kini rusun d isana malah diperjualbelikan.

"Nelayan dari Angke semua dipindahkan ke sana. Tapi apa yang terjadi? saat itu mungkin mereka jual. Lalu ada yang beli jual, beli jual, beli, sampai hampir seluruh rumah susun di Jakarta sebetulnya dimanapun itu diduki oleh kelas menengah," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (28/4).

Ahok mengatakan sudah punya rencana pembenahan dengan pengenaan tarif parkir per jam di rusun itu. Sehingga menurutnya sudah ada warga rusun yang mulai pindah. Tetapi ia mengakui masih saja ada oknum yang memperjualbelikan rusun. Ia menegaskan akan menyita pemilik rusun yang membandel.

"Jual kami sita. Jadi yang tinggal yang betul betul enggak mampu. Dengan cara apa saya taunya? ada debit bank, kalau bank masih main, kalau bank indonesia enggak bisa main. Si a alamat ini buka rekening bank buat debit kalau dia main ama bank DKI misalnya ada yang main sama Dukcapil, dia bisa rubah enggak? makanya saya pengen semuanya jadi satu," ujarnya.

Baca juga, Penghuni Bujangan Diusir dari Rusun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement