REPUBLIKA.CO.ID, "Sebenarnya kedatangan Nabi Isa sudah begitu dekat, yakni ketika orang-orang Yahudi sudah membikin negara di Palestina. Nah, sekarang orang-orang Yahudi dari berbagai belahan dunia berkumpul di Palestina. Mereka mendirikan negara bernama Israel, mereka menggali kuburan mereka sendiri,'' tutur Dr Muslih A Karim, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, seperti dikutip dari harian Republika.
Dia menegaskan, Nabi Isa as -- yang oleh orang Nasrani disebut Yesus -- menjadi bahan kontroversi antara Islam, Nasrani, dan Yahudi. Orang Yahudi mempercayai bahwa mereka telah membunuh Isa, dan orang-orang Nasrani meyakini bahwa Isa telah disalib dan dikubur. Namun, kaum Muslimin meyakini dengan jelas bahwa Nabi Isa tidak disalib atau dibunuh, melainkan 'diangkat' oleh Allah SWT. Nabi Isa akan kembali ke dunia, di suatu masa, di akhir zaman.
"Ada 33 hadis shahih yang menegaskan bahwa Nabi Isa akan kembali turun ke bumi. Bahkan, ada yang mengatakan sampai 90 hadis," tutur Muslih yang pernah pula menulis disertasi tentang Nabi Isa.
Dia lalu menyebutkan, ada tujuh ciri kedatangan kembali Nabi Isa. Pertama, Nabi Isa akan turun di Menara Putih, yakni Masjid Bani Umayyah di Damaskus Timur. Kedua, Isa akan membunuh Dajjal (gembong penjahat yang mengaku sebagai penyelamat) di Dataran Tinggi Golan (Syria). Ketiga, Isa akan bertemu Ya'juz dan Ma'juz, dan semua tokoh jahat dan pengikutnya itu akan tewas. Keempat, Isa akan mendakwahkan agama Tauhid seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad maupun nabi-nabi lain sebelumnya.
Kelima, Isa akan melakukan haji dan umrah. Keenam, Isa datang, dunia penuh keberkahan. Misalnya, sebutir buah delima bisa membuat 40 orang kenyang. Ketujuh, setelah Isa datang, selama tujuh tahun kondisi dunia sangat aman. ''Intinya, Nabi Isa sekarang ini belum meninggal. Dia akan turun lagi di akhir zaman untuk menegakkan Islam,'' kata Muslih.