Jumat 29 Apr 2016 10:42 WIB

Kurang Teman Berisiko Bagi Kejiwaan Pria Paruh Baya

Red: Ani Nursalikah
Penelitian menunjukkan isolasi sosial dan kesepian menjadi masalah serius di kalangan pria usia pertengahan
Foto: abc
Penelitian menunjukkan isolasi sosial dan kesepian menjadi masalah serius di kalangan pria usia pertengahan

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tidak ada teman dekat untuk bercerita saat kehilangan pekerjaan, tidak ada siapa pun untuk berkeluh kesah saat orang tua meninggal atau tidak ada yang mendukung jika hubungan percintaan berantakan. Ini adalah kenyataan yang dialami banyak pria di usia 35 sampai 54 tahun.

Tidak hanya merasa kesepian, isolasi sosial ini berpotensi mempengaruhi kesehatan fisik dan mental secara signifikan. Penelitian telah menemukan hubungan isolasi sosial dan rasa kesepian dengan masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan depresi.

Bahkan, penelitian menunjukkan orang-orang yang terisolasi secara sosial memiliki risiko kematian lima kali lipat dari masalah kesehatan tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh Beyondblue, sebuah yayasan yang menyoroti berbagai masalah kejiwaan di Australia.

Menurut Stephen Carbone, kepala penelitian, pria dengan dukungan sosial yang lebih rendah juga lebih rentan terhadap tekanan psikologis. "Interaksi sosial bertindak sebagai penyangga kehidupan sebagai perlindungan terhadap depresi. Hubungan sosial juga menjadi faktor pendukung untuk untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan mental," katanya.