Jumat 29 Apr 2016 11:29 WIB

Masyarakat Diminta Tanam Sendiri Bahan Kebutuhan Rumah Tangga

Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR  -- Masyarakat Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, diajak menanam sendiri kebutuhan rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing untuk mengatasi kelangkaan bahan di pasaran.

"Minimal untuk dikonsumsi sendiri terutama jenis bumbu-bumbuan, khususnya bawang merah dan cabai merah," sebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Zainal Siahaan SE dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat, belum lama ini.

Menurut Zainal, kedua bahan komoditi itu menjadi satu dari sejumlah faktor pemicu laju inflasi, apalagi menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan, meski tidak sampai menimbulkan masalah terhadap perputaran ekonomi.

Zainal optimistis, jika banyak warga melakukan upaya penanaman sendiri, lonjakan harga akibat minimnya pasokan bisa teratasi meski dalam jumlah terbatas.

Kepala KPw BI Pematangsiantar Elly Tjan menyebutkan, beras, daging ayam ras, cabai, ikan kembung dan bawang merah kerap menjadi pemicu inflasi. Beras, cabai dan bawang masalahnya pada persoalan produksi yang tak maksimal akibat banyak faktor seperti cuaca, hama, pola tanam, konversi lahan dan sebagainya.

Sementara itu, daging dan ikan masalahnya dipicu minimnya pasokan akibat masalah teknis peternak dan nelayan. Sekretaris TPID, Muhammad Akhir Harahap meminta semua pihak terkait, baik lintas instansi Pemkot maupun instansi vertikal seperti Bulog dan Pertamina senantiasa memetakan setiap kendala yang dihadapi, sehingga langkah-langkah antisipasi segera bisa dilakukan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement