REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bogor yang melakukan demo, mengakibatkan penumpukan penumpang. Untuk mengatasi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengerahkan armada tambahan.
“kami kerahkan 30 armada bus Transpakuan, ada juga bantuan empat truk dari Yonif 315, dua truk dari Satpol PP, dan tiga truk dari Polres Bogor,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Achsin Prasetyo, Jumat (29/4).
Achsin menjelaskan, semua armada bantuan tersebut berjalan sesuai dengan jalur trayek angkot yang berdemo. Beberapa trayek yang melakukan aksi mogok hari ini seperti angkot 02 (Sukasari-Terminal Bubulak), 03 (Baranangsiang-Terminal Bubulak, 06 (Ciheuleut-Ramayana), 08 (Warung Jambu-Ramayana), 11 (Pajajaran Indah-Pasar Bogor), dan 13 (bantar Kemang-Ramayana).
Dari keseluruhan armada yang dikerahkan untuk mengangkut penumpukan penumpang, penjagaan juga dilakukan. “Di setiap titik, masing-masing armada dijaga oleh satu personel kepolisian, satu personel TNI Kodim 0606 kota Bogor, dan petugas Dishub,” tutur Achsin.
Diketahui, meskipun sopir angkot berdemo meminta Walikota Bogor membatalkan Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB) namun Bima Arya tidak setuju. Ia menilai sistem rerouting akan dilakukan untuk mengatasi jalur angkot yang bersinggungan, bukan membatalkan SSA.