REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok generasi muda Golkar mendesak transparansi dan akuntabilitas dari panitia penyelenggara dan pengarah munaslub (musyawarah nasional luar biasa). Desakan ini terkait dengan besaran dana puluhan miliar rupiah yang rencananya akan dikumpulkan untuk penyelenggaran munaslub.
"Kegiatan partai secara nasional di manapun pasti membutuhkan dana. Tapi yang menjadi soal, sumber dana tersebut dari mana," ujar Koordinator Generasi Muda Golkar, Mirwan ZB Vauly kepada Republika.co.id, Jumat (29/4).
Secara pribadi Mirwan sangat setuju adanya sumbangan untuk penyelenggaraan munaslub Golkar Mei mendatang. Asalkan sumbangan itu bukan hanya dari satu orang atau sekelompok orang yang bisa mempengaruhnya kredibilitas munaslub.
Sumbangan itu harus melibatkan semua kader dan pendukung Golkar. Bentuknya juga harus sukarela, besarannya ditetapkan minimal dan maksimal. Setelah dana sumbangan munaslub itu terkumpul, ia berharap panitia memaparkan dana tersebut dari mana saja. Kemudian setelah penyelenggaraan dijelaskan pula dibelanjakan untuk apa.
Desakan generasi muda Golkar ini merupakan kritik dari penyelengaraan munas-munas sebelumnya. "Dulu bikin acara di hotel mewah, dananya ditanggung satu orang. Akhirnya partai tersandera oleh satu orang itu, harus ikut maunya. Itu yang tidak kita inginkan," ujar dia.
Ditegaskan dia, saat ini publik ingin Golkar lebih terbuka. Karena itu kewajiban bagi para kader untuk memperbaiki nama besarnya dan menjaga kredibilitas partai.
Bagi Mirwan, total dana yang dibutuhkan sejumlah puluhan miliar untuk munaslub golkar mendatang menurut saya hal yang wajar. Selama kader juga mendapatkan transparansi dari mana sumber dana tersebut dan diperuntukkan untuk apa dana tersebut.
Munaslub Golkar diperkirakan akan menelan biaya Rp 47 miliar, biaya ini berkurang dari estimasi kebutuhan awal Rp 66,9 miliar. Dana munaslub tersebut akan diambil dari sumbangan calon ketua umum dan dari pengurus DPD Golkar. Agenda munaslub Golkar sendiri direncakan dilangsungkan di Bali pada 23 Mei 201 mendatang.