REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat HAM, Todung Mulya Lubis mengatakan, kematian Siyono menjadi momentum untuk mempertanyakan bagaimana kinerja Densus 88. Karena itu, kinerja Densus 88 harus diaudit.
"Saya salut kepada Muhammadiyah yang berani mempertanyakan cara operasi Densus 88. Kasus Siyono ini harus ditindaklanjuti jangan berhenti tanpa penyelesaian," katanya, Jumat (29/4).
Komnas HAM, ujar Todung, seharusnya bisa berbuat lebih. Namun, ia tetap mengapresiasi Komnas HAM karena ikut membongkar benang kusut operasi Densus 88.
Ia mengatakan, Muhammadiyah harus mengangkat kasus Siyono sampai selesai. Tak boleh berhenti. "Harus ada audit kinerja Densus 88. Kita harus menelaah operasi yang dilakukan Densus agar bisa dibuat kerangka acuan kerja yang jelas," ujarnya.
Siyono meninggal setelah dua hari ditangkap Densus 88. Polisi mengklaim Siyono tewas karena berkelahi dengan anggota Densus.