REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebuah penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa siswa yang sarapan sebelum belajar memiliki nilai lebih tinggi dibanding yang tidak makan pagi.
Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Arif Satria memaparkan, siswa yang sarapan memiliki skor Matematika 56. Sementara siswa dengan IQ yang sama, namun tidak sarapan, kemampuan Matematikanya hanya 45.
Dalam mata pelajaran IPA, siswa yang sarapan mampu meraih skor 66,2. Sementara yang tidak sarapan hanya memiliki nilai 55,3. Sementara dalam hal daya ingat, siswa yang rutin makan pagi sebelum belajar memiliki skor 4,3. Sementara yang tidak sarapan, kemampuan daya ingatnya hanya 3,6.
Kendati penelitian menunjukkan pentingnya sarapan sebelum belajar, Arif menyebut bahwa 40-60 persen siswa di Indonesia tidak mengisi perutnya sebelum belajar. Artinya, separuh pelajar tidak terpenuhi gizinya sehingga kurang dapat berkonsentrasi dalam menyerap pelajaran.
Tak hanya itu, sambungnya, siswa yang tidak sarapan cenderung akan jajan. Faktanya, banyak jajanan yang dijajakan di sekitar sekolah tidak terjamin kualitasnya. "Ini masalah kecil, tapi dampaknya signifikan," kata Arif, saat menghadiri peluncuran Program Gizi Anak Sehat di Kupang, NTT, Jumat (29/4).
Dia berpendapat, memenuhi gizi anak usia sekolah merupakan investasi jangka panjang yang harus diperhatikan pemerintah. Kebiasaan mengonsumsi sarapan bergizi seimbang harus dilakukan demi mempersiapkan generasi muda yang berkualitas.
"Kalau kita concern pada gizi anak, ini investasi jangka panjang. Jadi biaya yang dikeluarkan sekarang tidak akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan nanti pada saat mereka ketika sudah tua tidak sehat," tuturnya.
Arif kemudian mencontohkan pola hidup sehat yang dijalankan orang Jepang. Menurutnya, orang Jepang sangat memerhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Tak hanya itu, mereka juga hobi berjalan kaki. Tak heran jika kemudian orang Jepang dikenal sebagai bangsa yang produktif.
"Di rumah dia sarapan, di sekolah dapat makanan tambahan, geraknya juga banyak. Jadi sejak kecil badannya sudah kuat," kata Arif.