Jumat 29 Apr 2016 19:44 WIB

Pemudik Motor yang Lewat Pantura Diprediksi Naik Lima Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Pemudik motor beristirahat di bahu jalan Pantura, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (14/7). Panasnya cuaca ditambah lamanya perjalanan membuat para pemudik motor sejenak beristirahat untuk menghilangkan lelah dan kantuk
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemudik motor beristirahat di bahu jalan Pantura, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (14/7). Panasnya cuaca ditambah lamanya perjalanan membuat para pemudik motor sejenak beristirahat untuk menghilangkan lelah dan kantuk

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat memprediksi jumlah pemudik sepeda motor yang melintasi Jalur Pantai Utara (Pantura) Jabar, saat arus mudik Lebaran 2016 diprediksi akan meningkat.

Diperkirakan, kenaikannya sekitar lima hingga delapan persen bila dibandingkan tahun 2015 yang mencapai dua juta lebih pemudik motor.

"Jalur Pantura jangan dianggap sepi karena ada Tol Cipali, tahun kemarin jumlah pemudik motor di Pantura mencapai 2 juta lebih yang lewat di sana," ujar Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Sugihardi,  Jumat (29/4).

Sugihardi mengatakan, Jalur Pantura Jawa Barat masih akan menjadi "primadona" bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua walaupun ada Jalan Tol Cipali.

Ia berharap, pemudik motor bisa mematuhi aturan yang ada selama mudik nanti agar selamat sampai tujuan.

"Kami dan Bina Marga Jabar akan melakukan survei pengecekan jalur mudik di Jawa Barat. Untuk wilayah Pantura sendiri telah kami cek," katanya.   

Di dalam survei tersebut, kata dia, akan terlihat atau diketahui titik-titik sumbatan yang ada di Jalur Utara, Tengah serta Selatan Jawa Barat yang akan dipakai untuk jalur arus mudik dan balik Lebaran 2016.

Pihaknya, akan mengerjakan apa saja dalam kurun waktu dua bulan jelang arus mudik ini yang memang bisa dikerjakan.

"Sehingga, bisa mengurangi hambatan di jalur tersebut," ucapnya.

Menurut Sugihardi, terkait persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2016 di perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah, Polda Jabar telah melakukan koordinasi sejak dini dengan Polda Jawa Tengah.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk menyiasati arus mudik Lebaran sehingga kepadatan kendaraan pemudik asal Jawa Barat tak membanjir di wilayah Polda Jawa Tengah.

Tentunya, kata dia, pihaknya tidak boleh membiarkan semua kendaraan ke arah Jawa Tengah karena nantinya akan terjadi kepadatan di daerah tersebut.

"Skenario kami, nanti kami keluarkan di Kanci lalu dikurangi arus ke Pejagan. Makanya kami selalu berkoordinasi dengan Jateng. Kita bantu apa yang bisa kita bantu," katanya.

Daerah Jawa Tengah, kata dia, diprediksi akan menerima beban berat dibanding musim arus mudik dan balik Lebaran sebelumnya. Karena, akan beroperasinya Tol Pejagan-Pemalang pada tahun 2016 yang merupakan sambungan Tol Cikopo-Palimanan dan Kanci-Pejagan.

Oleh karena itu, kata dia, untuk mematangkan skenario pengaturan arus lalu lintas pada masa angkutan puncak tersebut, pihaknya tengah melakukan survei di tiga jalur utama baik Pantura, Tengah, dan Selatan.

"Jadi kesiapan itu diharapkan bisa mendukung pengalihan dan penarikan arus dari Jakarta secara cepat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement