REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin bersama Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Timur, melakukan penyelidikan terhadap tewasnya salah satu guru SMKN di kota setempat.
"Kami masih menyelidiki apa motif dibalik tewasnya seorang guru wanita di dalam rumah orang tuanya itu," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Wahyono di Banjarmasin, Jumat (29/4).
Ia mengatakan, kejadian pembunuhan itu berawal pada Jumat (29/4) pagi, di mana korban yang diketahui bernama Retno Ariandini (23 tahun), warga Jalan Pramuka Komplek Setelit Banjarmasin Timur itu berangkat pengajar ke sekolah.
Pada pukul 11.00 Wita, korban pulang ke rumah bersama ibu dan adiknya. Kemudian sekitar pukul 14.00 Wita, ibu dan adik korban keluar rumah, namun sempat melihat ada tiga tukang bangunan yang merenovasi rumahnya sedang bekerja.
"Korban saat ditinggal ibu dan adiknya sedang dalam keadaan tidur," katanya.
Mantan Wadir Lantas Polda Metro Jaya itu mengatakan, pada pukul 15.30 Wita, seorang tukang bernama Udin mendengar ada suara ribut di dalam rumah, namun tidak berani untuk masuk ke dalam.
Saat ibu dan adik korban datang, kemudian Udin bercerita kalau tadi ada ribut di dalam rumah, ibu korban langsung membuka pintu dan mencari korban. Dengan wajah pucat, ibu korban menemukan korban di dalam kamar tidur orang tuanya di bawah ranjang sudah bersimbah darah dengan pisau dapur menancap di leher sebelah kiri.
"Saat ditemukan korban masih ada denyut nadi, namun dalam perjalanan ke rumah sakit korban menghembuskan nafas terakhir," katanya.
Wahyono juga mengatakan, ada dua saksi yang sudah diperiksa dan dimintai keterangan, yaitu dua tukang bangunan yang merenovasi rumahnya. "Satu tukang lagi masih dalam pencarian pihak kepolisian karena saat peristiwa tersebut diketahui satu tukang tidak ada di tempat kejadian," ujarnya.
Untuk motif dan modus dari pembunuhan itu belum diketahui.