REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan pada Juni 2016 ini jalan transpapua yang berada di distrik Mamugu, Asmat, Papua akan selesai. Kurang lebih 11 kilometer lagi jalan tersebut bisa dipergunakan oleh warga.
Jalan tersebut merupakan salah satu proyek transpapua yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK. Salah satu fungsi dari jalan tersebut adalah penghubung dari wilayah penduduk ke pelabuhan Mamugu.
Di Pelabuhan Mamugu, 250 ton semen turun ke pelabuhan ini, kemudian bongkar muat disana, jadi bisa lewat tanpa hambatan sampai di Kenyam. Salah satu proyek ini dikerjakan oleh satuan Zeni dari pihak TNI. TNI mengerahkan jajarannya untuk membangun jalan dari Wamena menuju Mamugu, Papua. Jalan sepanjang 278,6 kilometer tersebut mulai dikerjakan sejak Januari 2016.
"Kalau sudah selesai ini, maka bisa seperlimanya harga disana. Seperti kita ketahui di Wamena harga semen satu sak bisa mencapai 1,2 juta, padahal harga semen di Jawa sekitar 80 ribuan. Semoga dengan jalan ini bisa dilalui, maka harga semen bisa sampai 250 ribu," ujar Gatot di Papua, Jumat (30/4).
Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 kilometer ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai, sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan delapan lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu.
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun dua dermaga di Mamugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mamugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton.
Desain konstruksi jalan yang akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan enam meter, bahu jalan tiga meter dan drainase dua meter.
Total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni Angkatan Darat sejumlah 394 orang personel dengan komposisi POP-1 yang terdiri dari Denzipur-12 mengerjakan ruas jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua; POP-2 dari Yonzipur-18 mengerjakan ruas jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro dan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu, dengan kekuatan tiap POP berjumlah 107 orang.
Alat berat yang dibutuhkan untuk pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan pengaspalan jalan berjumlah 60 unit.