REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengakui jumlah kuota jamaah haji tahun ini sama dengan tahun lalu, sebanyak 168.800. Jumlah kuota itu sebanyak 155.200 merupakan haji reguler dan 13.600 adalah haji plus.
Padahal, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, Kerajaan Saudi menjanjikan akan menambah jumlah kuota haji Indonesia sebanyak 10 ribu.
“Jadi kami bekerja atas landasan legalitas, karena MOU yang kita tandatangani adalah kuotanya sama dengan tahun lalu, artinya jumlahnya sebesar 168.800 orang,” ujar Lukman usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Sabtu, (30/4).
Menurut dia, pemerintah tidak dapat menjadikan janji yang diucapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai dasar membuat kebijakan. Sebab, hal itu tidak ada legalitas hukumnya.
Pemerintah akhirnya menggunakan dasar Memorandum of Understanding (MOU) antara Indonesia dengan Arab Saudi terkait jumlah kuota haji. Dalam MOU yang ditandatangani kedua pihak, jumlah kuota haji sama dengan kuota haji tahun lalu.
Lukman mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah berusaha mengkonfirmasi lagi terkait janji yang diucapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat Presiden Joko Widodo berkunjung beberapa waktu lalu melalui Duta Besar Indonesia di Arab Saudi. Namun, hasilnya masih belum ada kepastian.
Sehingga dalam pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini masih menggunakan kuota yang sama dengan tahun lalu sesuai dengan MOU. “Itu kan hanya lisan, tidak bisa dijadikan dasar legalitas kebijakan,” tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
(Baca Juga: Biaya Haji 2016 Dipastikan Turun)